Powered By Blogger

Rabu, 04 September 2013

Rahmad Ardiansyah Perangin Angin

Gaya Tarik Antar Molekul

Gaya tarik antar molekul berkaitan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memisahkan ikatannya, semakin tinggi titik leleh maupun titik didihnya.
Gaya Tarik Antar Molekul dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas (Gaya london = Gaya Dispersi)
Gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas adalah gaya tarik-menarik antar molekul dalam zat yang non polar. Fakta menunjukkan bahwa zat dengan molekul nonpolar dapat dicairkan. Proses pengembunan hanya dapat terjadi jika gaya antarmolekul mampu menyatukan molekul-molekul dalam gas menjadi fase cair.
Pada waktu membahas struktur atom, kita mengacu pada peluang untuk menemukanelektron di daerah tertentu. Elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat merubah milyaran kali dalam satu detik. Pada saat berikutnya, dipol ini dapat hilang atau bahkan berbalik arahnya. Hasilnya adalah suatu gaya tarrik-menarik antarmolekul yang lemah.
Kemudian suatu molokul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu dipol disebut polarisabilitas. Selain efek polarisasi, gaya tarik antar molekul juga dipengaruhi oleh area kontak antarmolekul.

2. Gaya Tarik Dipol-Dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Molekul yang distribusi rapatan elektronnya tidak simetris bersifat polar dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol). Dalam zat polar,molekul-molekulnya cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) egatif dari molekul di dekatnya, menghasilkan suatu gaya tarik-menarik yang  disebut gaya tarik dipol-dipol.
Gaya tarik dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya dispersi (gaya london), sehingga zat polar cenderung mempunyai titik cair da titik didih yang lebih tinggi dibandingkan zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama. Gaya dipol-dipol yang terdapat pada zat polar menambah gaya dispersi dalam zat itu. Dalam membandingkan zat-zat yang mempuyai massa molekul relatif, adanya gaya dipol-dipol dapat dapat menghasilkan perbedaan sifat yang cukup nyata.

3. Gaya Tarik Dipol-Dipol Terimbas
Gaya molekul seperti initerjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar. Dipol dari molekul polar akan mengimbas molekul nonpolar di sekitarnya, sehingga mengalami dipol sesaat. Hasilnya adalah suatu gaya tarik elektrostatik antaradipol dan dipol sesaat.

4. Gaya Ion-Dipol
Gaya antarmolekul jenis ini terjadi antara senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion akan terionisasi menjadi ion positifdan ion negatif. Ion positif akan terik menarik dengan dipol negatif, sedangkan ion negatif akan tarik-menarik dengan dipol positif.

5. Gaya Ion-Dipol Sesaat
Gaya ion-dipol sesaat terjadi dari interaksi antar gaya dipol-dipol terinduksi dengan gaya ion-dipol. Jika ion dari senyawa ion berdekatan dengan molekul nonpolar  ion tersebut dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol terinduksi molekul nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar